SAMPANG | MMCJATIM – Warga Sampang mengeluhkan buruknya kualias beras dari Bantuan Pangan non Tunai (BPNT), sebab, beras yang dibeli berbau apek dan berkutu. Kondisi ini membuat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sangat kecewa.
Kejadian itu dialami seorang berinisial A, warga asal Desa/Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang.
Inisial A, selaku penerima manfaat menceritakan, kalau Ia menerima bantuan berupa uang sebesar Rp 600 ribu dari petugas kantor POS di salah satu rumah warga. Kemudian, diarahkan untuk membeli beras sebanyak 30 kg atau 3 sak dan telur 2 Kg dengan total Rp 400 ribu dan sisanya Rp.200 ribu saya bawa pulang,” katanya dikutip dari Radarx.net .Sabtu (05/03/2022).
Ia menambahkan, setelah beras tersebut dibuka ternyata berkutu dan sangat tidak layak untuk dikonsumsi. “Berasnya banyak kutunya pak, selain itu patah dan kotor, kalau dipaksa untuk dimasak, khawatir akan menimbulkan penyakit,” lanjutnya.
Terpisah, Fadil selaku Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Desa Torjun saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa dirinya hanya mendampingi petugas Pos dalam menyalurkan bantuan tersebut.
“Saya hanya mendampingi petugas dari Pos dalam menyalurkan bantuan, selebihnya saya tidak tahu, dan selanjutnya terserah warga mas…!” Cetus Fadil PJ. Kades Torjun saat dikonfirmasi oleh media.
Saat disinggung KPM harus membelanjakan sebagian bantuannya sebesar Rp. 400 ribu ke salah satu toko sembako di desa setempat, Fadil mengatakan bahwa dirinya tidak mengarahkan dan boleh dibelanjakan di toko mana saja.
“Saya tidak mengarahkan KPM itu harus belanja di toko tertentu.,” kilahnya.
Lebih jauh Fadil menegaskan, “kalau ada bantuan sembako yang tidak layak, berapapun saya ganti, walaupun satu kuwintal saya ganti,” pungkas Fadil.