Ditangan Pemuda Desa Kaligerman, Bonsai Kelapa Menjadi Nilai Ekonomi

Lamongan | MMCJATIM, – Cukup banyak tanaman atau pohon yang bisa dijadikan sebagai bonsai. Salah satu contohnya adalah pohon kelapa. Memang Kelapa memiliki ragam manfaat, mulai dari daging buahnya, airnya, hingga cangkang maupun daunnya.
Biasanya, pohon kelapa yang biasanya tumbuh menjulang tinggi di pesisir pantai, namun kini kelapa bisa tumbuh di dalam pot kecil dan dijadikan bonsai hingga terlihat menarik.

pemuda 34 tahun berasal Desa Kaligerman Kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan, yang bernama Purnomo ini memiliki kreatifitas yang mungkin berbeda dari pemuda yang lain, dia berusaha menyulap pohon kelapa menjadi tanaman kerdil atau bonsai yang cukup menarik hingga memiliki daya jual tinggi

Puluhan bonsai kelapa menghiasi teras rumahnya, semua memiliki karakteristik yang berbeda beda, berawal dari hobby yang kini menjadi profesi, Purnomo (34) mencoba mengembangkan bonsai kelapa biasa atau yang masih original di Galeri Bonkla atau Bonsai Kelapa Lamongan miliknya. Kini Purnomo juga mulai berkreasi membuat bonsai kelapa karakter karena menurutnya banyak yang tertarik.

Menurut Purnomo, usaha yang sudah berumur hampir setahun ini Awalnya ia coba-coba, referensi ia dapatkan dari buka internet hingga komunitas, dari situ akhirnya ia menuangkan kreatifitasnya.

“Perawatan bonsai-bonsai kelapa ini, saya lakukan sendiri. Begitu pula pembibitanya,”ujarnya kepada wartawan. Selasa (23/11/2021)

Dia menyebutkan, sudah ratusan bonsai yang ia hasilkan dan untuk pemasaran bonsai nya.

Diakuijya, banyak pembeli yang berasal dari Kabupaten Lamongan, Tuban, bahkan Surabaya yang sengaja datang sendiri ke galeri nya untuk membeli secara langsung.
Selain itu ia juga memasarkan karyanya ini melalui media online.
untuk saat ini ia hanya melayani penjualan dan permintaan dari beberapa daerah yang ada di pulau Jawa.

“Untuk luar Jawa belum berani, resiko untuk kelamaan di paket dan pengirimannya. Kalau di Jawa sih kita jamin, seminggu masih mampu,” pungkasnya.(Rendra)

Editor : Didik Sap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *