Bojonegoro – Badan Pusat Statistik (BPS) Pusat menyatakan, saat ini menggelar Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) diseluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun satu data perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang akan menjadi acuan dalam program kebijakan Pemerintah.
Disinggung adanya program survei bantuan sosial (bansos) oleh BPS di daerah, Bagian Pelayanan Statistik Terpadu, Ida Fariana, mengungkapkan, jika saat ini tidak ada program untuk survei penerima bantuan sosial di daerah.
“Kami ada petugas lapangan yang ingin melakukan pendataan. Jika mereka diminta pendataan yang tidak sesuai regsosek ya kurang pas. Tidak sesuai jalur,” tukasnya.
Hal ini menyusul adanya hasil survei BPS Bojonegoro yang mencatat rumah tangga tidak miskin sekitar 23,55 persen. Sedangkan rumah tangga miskin yang sesuai kriteria penerima bansos sebanyak 25,58 persen dari jumlah rumah tangga.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPS Bojonegoro, Firman Bastian, enggan menyebutkan indikator dari hasil survei tersebut.
“Ya silahkan baca koran saja, itu datanya disitu semua,” tulisnya.
dan menyampaikan jika bansos yang diberikan Pemkab Bojonegoro ada yang tidak tepat sasaran. Lagi-lagi, saat ditanya bansos apa saja, Firman tidak menjawab bahkan langsung mematikan sambungan seluler.(hms/Dik)