Momentum Hari Pahlawan & Sumpah Pemuda, PLN Paparkan Inisiatif dan Strategi Pembiayaan Hijau di COP29 Azerbaijan

Di sisi lain, Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menegaskan bahwa PLN sebagai pilar utama sektor kelistrikan di Indonesia telah berkomitmen pada pengelolaan dana investasi hijau. PLN terus menggali pembiayaan hijau dari berbagai lembaga, termasuk publik, bilateral, multilateral, serta sektor swasta.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, PLN merancang berbagai inisiatif pembiayaan hijau, seperti Sustainable Linked Financing Framework (SLFF) dan Green Financing Framework (GFF). Sinthya menjelaskan, PLN menargetkan 75% pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, dengan kebutuhan pendanaan lebih dari USD 100 miliar hingga 2033.

“Pendanaan transisi energi sangat bergantung pada kesiapan proyek yang tepat. Kami telah menyusun ratusan daftar proyek dari sektor pembangkitan, transmisi, hingga distribusi, termasuk pengembangan smart grid,” ujar Sinthya.

Sinthya menambahkan, PLN terus menjajaki berbagai opsi pembiayaan, baik dari pemberi pinjaman internasional maupun sumber daya lokal untuk memastikan kelancaran transisi energi. Saat ini, beberapa mitra keuangan yang mendukung inisiatif PLN antara lain World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan Just Energy Transition Partnership (JETP).

“Dalam dua tahun terakhir, kami berhasil mengamankan pendanaan sebesar USD 2,9 miliar, dan saat ini tengah bernegosiasi dengan ADB untuk pembiayaan sebesar USD 4,8 miliar. Selain itu, kami juga berdiskusi dengan beberapa investor lain dengan potensi total pendanaan mencapai USD 46,9 miliar,” tutup Sinthya. (Dex)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *