’’Ditempat lain gak ada warga yang berani mendirikan bangunan diatas tanggul Bengawan Solo. Tapi kenapa di Kelurahan Banjarejo justru didirikan bangunan dan sepertinya ada pembiaran dari instansi terkait,’’ kata Manan.
Menurut Manan, tanggul di timur pasar Banjarejo semula dijadikan akses jalan oleh warga yang akan belanja ke pasar. Namun sejak didirikannya bangunan di atas tanggul kemudian warga mencari jalan alternatif lain. Hal ini tentu merugikan warga serta membuat warga resah.
’’Kami berharap keberadaan bangunan liar diatas ditertibkan dan keberadaan tanggul dikembalikan sesuai fungsinya,’’ kata Manan.
Data yang dihimpun dari warga setempat menyebutkan, diatas tanggul Bengawan Solo, tepatnya sebelah di timur pasar Banjarejo terdapat dua bangunan tak berijin masing-masing milik Istiono dan Witono. Pemilik bangunan bertingkah seolah-olah sebagai pemilik sah tanah tanggul sehingga terkesan sangat arogan.
’’Belakangan ini dia bilang bahwa diatas tanggul Bengawan Solo akan didirikan bangunan baru untuk tempat penginapan dan tempat kost,’’ kata warga yang enggan disebut namanya. (Guh/MMC)