Probolinggo | jatim.mmcnews.id
Ketua Komisi VI DPR RI, H. Faisol Riza dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) gandeng Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengadakan sosialisasi tentang “๐๐ช๐ด๐ฆ๐ฎ๐ช๐ฏ๐ข๐ด๐ช ๐๐ฐ๐ต๐ฆ๐ฏ๐ด๐ช ๐๐ฏ๐ท๐ฆ๐ด๐ต๐ข๐ด๐ช ๐ฅ๐ข๐ฏ ๐๐ฆ๐ฃ๐ช๐ซ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐๐ฌ๐ญ๐ช๐ฎ ๐๐ฆ๐ฏ๐ข๐ฏ๐ข๐ฎ๐ข๐ฏ ๐๐ฐ๐ฅ๐ข๐ญ ๐๐ข๐ฉ๐ถ๐ฏ ๐๐ฏ๐จ๐จ๐ข๐ณ๐ข๐ฏ 2023″, bertempat di Paiton Resort Hotel (Pareho), Sabtu (24/06/2023).
Suhartono, selaku Direktur Kementerian BKPM sekaligus sebagai pemateri utama, dalam paparannya, ia mempublikasikan data capaian realisasi investasi pada Triwulan I (periode Januari โ Maret), yang tahun 2023 mencapai 23,5%, 328 triliun dan mampu menciptakan lapangan kerja 348.892 orang.
โDengan peningkatan prosentase capaian realisasi investasi Triwulan I – 2023 meningkat drastis dibanding Triwulan I โ 2022, hal ini menunjukkan keyakinan investor dalam dan luar negeri semakin meningkat terhadap kebijakan pemerintah khususnya di bidang investasi,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, realisasi PMA terbesar untuk periode triwulan 1 2023 disumbang dari sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam dan Peralatannya.
“Peningkatan realisasi investasi PMA yang terutama terjadi pada sektor Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya. Ini membuktikan kebijakan Presiden Joko Widodo yakni melarang ekspor bahan mentah telah berhasil mendorong terjadinya hilirisasi investasi di Indonesia, khususnya industri pengolahan nikel serta industri besi dan baja,” paparnya.
Kementerian Investasi/BKPM juga mencatat, 5 besar realisasi investasi (PMDN & PMA) termasuk Jawa Timur mendapatkan peringkat Nomor 3 dari 5 Provinsi di Indonesia, Berdasarkan sektor usaha, 5 (lima) besar realisasi investasi (PMDN & PMA) adalah Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp 39,7 triliun, 14,0%); Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi (Rp 39,5 triliun, 14,0%); Pertambangan (Rp 35,2 triliun, 12,5%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 24,9 triliun, 8,8%); serta Listrik, Gas dan Air (Rp 23,1 triliun, 8,2 %). Sektor industri pengolahan masih memegang peranan sangat penting dalam peningkatan realisasi investasi dan tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi.
“Presiden menekankan untuk mewujudkan investasi yang inklusif dan berkualitas yaitu adanya keseimbangan realisasi investasi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, peningkatan nilai tambah sumber daya alam dan mineral, serta tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di daerah. Untuk itu seluruh unit di Kementerian Investasi/BKPM dan seluruh jajaran dengan upaya out of the box melakukan langkah-langkah dalam rangka pencapaian investasi inklusif,โ pungkas Suhartono.(SR)