BATU |MMC JATIM – Omicron adalah nama Covid 19 varian baru, diprediksi akan terjadi lonjakan di bulan Februari dan Maret. Guna mengantisipasi Kota Batu bakal melakukan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai himbauan Pemerintah Pusat.
Sekretaris Satpol PP Kota Batu, Arief Rachman Ardyasana alias Kacong sapaan akrabnya, menyampaikan, Senin ( 7/2/2022) diruang kerjanya.
” Untuk permasalahan penangan virus omicron diprediksi Februari, Maret , posisi bakal meledak.Ada perkiraan atau analisa pada bulan itu kondisi covid varian baru omicron,” katanya.
Olehkarena itu, pria berdarah Madura ini, menyarankan harus waspada dan akan melakukan penanganan seperti dulu PPKM.
” Selama ini PPKM belum dilakukan karena kondisinya sudah mulai membaik.Karena dengan adanya omicron ini juga ada intruksi dari pemerintah pusat untuk menggalakkan masalah untuk penanganan,” paparnya.
Terutama untuk di Satpol PP penindakan penegakan aturan PPKM.Terlebih, kata dia, sekarang levelnya sudah naik lagi, tambah arief.
” Ini sudah naik lagi dilevel dua, karena se Malang Raya nomor satu untuk penderita covid omicron di Jawa Timur.Jadi ini harus kolaborasi se Malang Raya apalagi banyak tempat wisata atau hotel,” ungkapnya.
Lanjut ia, langkahnya nanti menegakkan sinergitas bersama Polres, Satpol PP, Dishub
untuk melakukan kegiatan operasi gabungan.
” Operasi gabungan itu, namanya Pamor Keris.Pamor Keris terdiri dari beberapa elmen.TNI , Polri, Satpol PP, Dishub, maupun SKPD terkait , termasuk Dinkes, dan salah satunya nanti tidak menutup kemungkinan dengan Dinsos,” ujarnya.
Arief menambahkan, lantas masalah Pekerja Migran Indonesia ( PMI) yang menurutnya rata – rata omicron penyebarannya dari luar.
” Rencananya penegakan masalah Prokes di temapt wisata ,kemudian pengecekan vaksin melalui aplikasi peduli lindungi itu yang kita utamakan.
Semua tempat baik wisata ,hiburan malam , dan pusat perberlanjaan, Fasum – fasum akan ada pengetatan masalah prokes,” tegasnya.
Berdasarkan keterangan dari Dinas Kesehatan omicron ini gejalanya hampir sama dengan covid – 19, pungkasnya. ( Ad).