Bojonegoro | MMCJATIM, – Meskipun pembelajaran secara tatap muka sudah diberlakukan dengan berbagai sistem dan peraturan guna mencegah terjadinya penyebaran covid 19. Tak urung secara emosional dan tingkat kecerdasan belum bisa dikatakan maximal. Karena apapun itu sekolah formal dan informal tetap menjadi prioritas yang dibutuhakan dalam menunjang pendidikan di usia dini dan lanjutan.
Dimasa pandemi ini sangat merenggut keceriaan maupun kecerdasan anak, terutama bagi anak usia dini 3 sampai 6 tahun. Sistem pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka diganti dengan cara online atau biasa disebut dengan sistem daring (dalam jaringan). Pembelajaran yang dilakukan secara daring ini dinilai kurang efektif karena menyebabkan menurunnya tingkat pemahaman siswa, terutama bagi anak usia dini PAUD.
Beberapa orang beranggapan bahwa bimbingan belajar pada anak usia dini dipandang sebagai suatu hal yang tidak terlalu penting. Padahal, bimbingan belajar bagi anak usia dini sangat penting dikarenakan pendidikan pada usia dini merupakan pendidikan dasar yang mereka terima untuk mengenali huruf dan angka. Saat pembelajaran pada anak PAUD dilakukan secara tatap muka di sekolah, banyak dari mereka yang tidak serius dalam proses belajar di kelas, kebanyakan dari mereka asik dengan dunianya sendiri, yakni bermain. Apalagi pada saat kondisi pandemi seperti ini, kegiatan belajar yang dilakukan secara daring untuk anak dianggap sangat kurang efektif.
Dalam hal ini YPAI (Yayasan Pengembangan Anak Indonesia) berupaya untuk ikut andil dalam dunia pendidikan bagi anak usia dini (PAUD) dengan membuka biMBA (Bimbingan Membaca Bagi Anak) AIUEO atau bimbingan minat baca dan belajar anak.
Menurut Rahma salah seorang pembimbing menyampaikan Bimbingan dapat diartikan sebagai bentuk bantuan yang diberikan pendidik kepada peserta didik dalam menemukan jati diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan siswa. Menemukan jati diri yang dimaksudkan adalah siswa mampu mengenal lebih dalam kelebihan dan kelemahan yang ada pada diri siswa tersebut. Mengenal lingkungan dapat diartikan siswa mampu beradaptasi di semua lingkungan.
Dia menyebutkan, pembelajaran di laksanakan pada hari senin-jumat jam 8-4, dengan sistem belajar 1 jam. di biMBA 1 guru max pegang 4 anak. Dengan menggunakan kurikulum dan metode sendiri.
“Metodenya ada fun learning individual system dam small step system. biMBA di bawah naungan YPAI Yayasan Pengembangan Anak Indonesia bisa di jadikan sekolah utama atau sekolah pendamping karena biMBA fleksibel sekolah informal.
Selain itu, dia juga mengatakan, di bawah YPAI semua pendidik maupun yang mengajar mendapat pelatihan.
Sekedar informasi, biMBA membuka pelatihan bagi anak usia dini (PAUD) AIUEO atau bimbingan minat baca dan belajar anak.
Beralamatkan:
Jl – Raya Bojonegoro-Babat tepatnya di Jln Lapangan RT 04/01 Desa Talun (Depan Lapangan Talun) Desa Talun Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa-Timur.
No WA pendaftaran : 0858-2192-8823