Bojonegoro – Hampir sebagian warga masyarakat di Kabupaten Bojonegoro menggeluti pekerjaan petani, berbagai terobosan dan inovasi dilakukan untuk menopang dan menjadikan ekonomi serta kesejahteraan bagi keluarga maupun warga sekitarnya.
Mulai dari budi daya Lele, Ayam Telur, Bawang merah, dan Melon. Diakui ataupun tidak diakui dari segi ekonomi memang sangat menjanjikan keberhasilanya apabila dalam pelaksanaan pengerjaanya sesuai dan mengikuti panduan.
Namun, berbeda dengan H. Untung salah seorang warga desa Butoh RT 03/03 Kec Sumberrejo, Bojonegoro yang berinovasi mengembangkan budi daya pisang kavendis. Secara tersebar di pelosok desa di Bojonegoro sebagai mitra kerjanya dalam pengembangan usaha yang digelutinya.
Dibawah naungan PT Vinda Abadi Sejahtera. (VAS) miliknya dan berlabel Queen Banana dan Queener Banana dengan menjalin kerja sama dan mitra para petani, H Untung optimistis budi daya pisang Cavendish yang dikembangkanya akan merajai pasaran di indonesia bahkan ke mancanegara.
Bahkan, kepada media ini saat ngobrol dirumahnya, menyebutkan budi daya pisang Cavendish yang ia geluti pernah dipesan dari luar jawa tepatnya di Papua. Saat gelaran PON kemarin.
^Kemarin pas ada event Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Papua, pisang kami dengan Merk Queen Banana dimintai untuk menyuplai kebutuhan buah sebanyak 7 ton. Dan pengirimanya lewat dermaga tanjung perak.”terangnya Senin (15/11/2021).
Dijelaskanya, banyak kolega pebisnis pisang yang ingin bekerja sama dengan dirinya, namun, dia masih terus mengupayakan untuk pengembangan dan mencari mitra para petani lebih banyak lagi, supaya mampu memenuhi kebutuhan pasar.
“Banyak yang ingin kerja sama dengan saya, tapi ini menyangkut kebutuhan pisang yang banyak, maka kita fokus ke pengembangan dengan petani. Karena, tujuan para patner sehari satu dua kontainer yang akan di kirim ke Uzbekistan, dan dua Negara lagi, saya lupa,” tuturnya.
Dia menyebutkan, selama ini pasar yang di supley darinya, seperti pasar Porong dan Agro Bis di Sidoarjo. Yang di kemas peti kardus dengan label merk Queen Banana.
Bukan hanya penjualan saja, bila mana ada lahan maupun petani yang mau bermitra hanya cukup bermodalkan awal, dengan menyiapkan lahan dan sebagainya.
“Dengan modal tanam awal nanti kita akan bantu supley kebutuhan, mulai bibit, pupuk dan pembelianya. Bahkan kita tutorial sampai panen,”ujarnya.
Nantinya, sambung dia, mulai dari cara tanam, jarak tanam, dan juga pemupukan, serta bagaimana cara mengambil ontong dan setelah terjadinya panen. Kita akan membantu sampai benar-benar meraih hasil yang maksimal.
“Kita akan dampingi, dan terus memantau serta memberi solusi kepada para petani.”tegas dia.
Dia juga mengakui, meskipun panjang masa panen sampai setahun, bila di bandingkan dengan tanam padi yang hampir sama setahun dua kali, dia berani taruhan untuk keuntungan, lebih menjanjikan pisang Cavendish.
“Kalau kita mengikuti SOP atau bimbingan yang ada di panduan akan meraih hasil maksimal. Hanya dua faktor yang bisa memggagalkan. Bencana dan tidak patuh SOP.”jelasnya.
Menurut H Untung, dengan budi daya pisang ini, kenapa hanya modal di awal, karena pisang cavendish tanam sekali panen ber kali-kali. Karena anak pisang akan terus tumbuh setelah panen. Tinggal kita bagaimana cara menyemainya.
“Pokok pisang cavendish, tanam sekali, panen ber kali-kqli selama lima tahun. Karena anak pisang yang sudah panen akan terus tumbuh.”tutup H. Untung.
Namun, dibalik kehebatanya dalam mengembangkan usaha, dia masih punya kendala merk yang dipakainya belum di daftarkan Hak Paten, sebagai merk pisang yang di pasarkan.
Sekedar informasi, H Untung dengan PT Vinda Abadi Sejahtera bermitra petani di Desa Karangsono, Luwih haji, Megale, Kedungadem, Jati Cilik. Untuk diluar kota ada di Kec Modo Lamongan dan di Rembang Jawa Tengah. Dan untuk saat ini dibawah binaanya ada sekitar 40 ribu pisang cavendish yang sudah ditanam.(Dik)
Editor ; Didik Sap