Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Perinaker) menyelenggarakan kegiatan Optimalisasi Koordinasi dan Pengawasan Sistem Informasi SIINas, Kamis (11/11/2021). Acara digelar di ruang Angling Darmo Pemkab Bojonegoro.
Kegiatan dihadiri Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Bapak Wahyu dari Ditjen Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, Kadin Perindag Provinsin Jatim, OPD terkait, dan para pengusaha perusahaan industri yang hadir secara daring dan luring.
Kepala Dinas Perinaker Bojonegoro Welly Fitrama dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini baru pertama dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan hal-hal yang menjadi kewajiban para pengusaha, khususnya pengusaha industri bisa mencukupi semua komitmen dan perizinannya.
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Perizinan berusaha sendiri merupakan pendaftaran yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan usaha dan atau kegiatan yang diberikan untuk persetujuan yang dituangkan dalam bentuk surat keputusan atau pemenuhan komitmen.
“Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2015 bahwa izin IUI (Izin Usaha Industri) wajib bagi setiap pelaku usaha industri dan diklasifikasikan menurut skala usaha baik itu IUI kecil, menengah atau besar. Perusahaan industri wajib memiliki akun SIINas (Sistem Informasi Izin Nasional) yang mana telah dipayungi melalui PP Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perindustrian. Bahwa setiap perusahaan industri wajib menyampaikan data industri yang akurat, lengkap dan tepat waktu secara berkala melalui SIINas,” terangnya.
Lebih lanjut Welly mengungkapkan berdasarkan data yang ada di Dinas Perinaker bahwa masih banyak rekan-rekan pengusaha industri yang belum sepenuhnya dalam pemenuhan perizinannya. Baik itu komitmen berusaha maupun juga di SIINas. “Sehingga di tahun 2020-2021 ini kami melaksanakan kegiatan door to door dalam rangka silaturahmi dan menginformasikan terkait pemenuhan komitmen usaha dan pendaftaraan di SIINas yang merupakan kewajiban pegusaha,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam pembukanya memberikan gambaran bahwa di akhir tahun 2019 saat Rakornas yang dihadiri semua jajaran pejabat tinggi negara di mana Presiden RI Djoko Widodo menyampaikan beberapa hal. Diantaranya kompetisi di tingkat global pada sektor usaha. Karena disitulah satu-satunya sektor yang paling besar untuk penanggulangan kemiskinan, penanggulangan pengangguran termasuk juga memberikan daya dorong dan daya saing.
Dengan kondisi tersebut, termasuk diterbitkannya UU Cipta Kerja, Pemkab Bojonegoro telah menyesuaikan terhadap peraturan-peraturan untuk mendorong dan menumbuhkan daya saing di sektor industri perdagangan, innvestasi dan yang terkait lainnya. Program SIINas yang diterapkan Pemerintah saat ini merupakan langkah tepat sehingga disini bisa terdeteksi, tidak bisa main-main lagi.
“Per hari ini di Bojonegoro ada 323 sektor usaha, 47 sudah terdaftar di SIINas, masih ada 276 yang belum. Pertanyaannya tahun depan naik berapa apakah total semua, atau naik di angka 500. Inilah yang namanya daya saing, kita berkompetisi satu sama lain. SIINas harus dilaksanakan pelaku-pelaku usaha di Bojonegoro. Kemudian Dinas Perinaker dan DPMPTSP Bojonegoro agar mendorong terhadap meningkatnya indeks investasi. Sehingga yang terdaftar tidak hanya 276 perusahaan tersebut namun tahun 2022, kita adakan rakor dan konsolidasi agar bisa naik ke angka 500. Namun dalam bergerak kita harus tetap sesuai peraturan perundangan yang berlaku, semua OPD harus tetap berhati-hati dalam membuat keputusan,” tutur Anna.
Bupati menambahkan para pengusaha telah berinvestasi di Bojonegoro diharapkan segera mengisi SIINas karena itu bisa online dengan kementerian dan kita dipantau oleh tim pusat. Sehingga kami juga mendukung pemerintah terhadap daya saing global/Asia/Internasional. Pemkab Bojonegoro siap menerima masuknya investasi. Terkait RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) untuk wilayah kawasan industri kami siapkan kurang lebih 2.000 hektar yang terdapat di wilayah Kecamatan Kedungadem dan Temayang.
“Jika Bapak Ibu mempunyai investor padat karya barangkali yang tinggal di kota bisa siap-siap pindah di kedua wilayah tersebut. Itulah harapan kami, kami mohon para investor betul-betul berkenan dan para pengusaha benar-benar mengisi SIINas. Dan untuk Dinas Perinaker dan DPMPTSP selalu mendorong terciptanya industri-industri yang kondusif dan efisien,” terang Wanita pertama yang menjabat Bupati di Bojonegoro ini.(Nuty/NN)
Editor : Didik Sap