Lampung/Baturaja | MMCnews.id – Pendiv2 – Irdivif 2 Kostrad Brigadir Jenderal TNI Bahram secara resmi menutup latihan bersama lintas udara Malindo yang diselenggarakan di Lap. Suparlan Pusdiklatpassus Batujajar. Kamis (2/12).
Turut hadir dalam acara tersebut, Waaslat Kasad Bid Kermamil, Athan Kedubes Malaysia, Waasops Kaskostrad, Wadan Pusdiklatpassus, Paban V/Kermalat Asean, Danbrigif PR 18/Trisula, dan Pabandya-2 Latma Asean.
Sebelum melaksanakan upacara penutupan latihan, para peserta latihan melaksanakan penerjunan Taktis Statistik menggunakan 1 unit C-130 Hercules A-1319. Dalam rangkaian kegiatannya, para peserta latihan serpas dari Wisma Atlit Cilodong menuju MA Hanggar Skadron 31 Lanud Halim PK, sebelum pesawat take off para peserta melaksanakan Swab Antigen, dan dilanjut Melaksanakan Serial Brief. Pesawat Take Off pukul 06.05 Wib, kemudian para peserta melaksanakan penerjunan Run 1 dan penerjunan Run 2, dilanjut Serbuan Han TU, kemudian dilanjut dengan Upacara Penutupan Latma Linud Malindo pada pukul 08.30 Wib.
Latihan ini merupakan salah satu bentuk latihan yang disiapkan dalam rangka menambah pengetahuan, pengalaman serta profesionalisme prajurit TNI AD khususnya Satuan Para Raider Kostrad dalam menjalankan tugas pokoknya, dengan harapan selain menjaga hubungan persahabatan militer kedua negara juga sebagai sarana dalam mengukur kemampuan taktis dan teknis Satuan Para Raider.
Latihan yang berjalan selama dalam kurun waktu 8 hari dan dilaksanakan oleh Batalion Ke-8 Rejimen Renjer Diraja (AD Malaysia) dan Batalyon Para Raider 503/Mayangkara/2 Kostrad dan Brigif 18/Trisula/2 Kostrad telah selesai. Meskipun kedua angkatan darat memiliki sejarah, tradisi dan doktrin yang berbeda, namun dilandasi semangat persahabatan, latihan bersama seperti ini, dapat dijadikan salah satu momentum yang tepat untuk membangun kerjasama.
Dalam amanat Pangdivif 2 kostrad yang dibacakan oleh Irdivif 2 Kostrad Brigadir Jenderal TNI Bahram menyampaikan, “guna menjamin peningkatan kualitas latihan kedepan, maka perlu dilakukan evaluasi latihan secara menyeluruh, jujur, cermat dan obyektif. Inventarisir berbagai hambatan dan kendala yang ditemukan sebagai masukan dan acuan untuk perbaikan latihan di masa yang akan dating.” Ujarnya.
“Kiranya latihan bersama ini dapat terus di tingkatkan lagi di masa yang akan datang. Saya berharap dengan latihan bersama secara konsisten akan terwujud interoperabilitas yang sangat diperlukan untuk mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.” Sambung Irdivif 2 Kostrad Brigadir Jenderal TNI Bahram.(Red/Ratri)