Bojonegoro | MMCJatim, – Seperti sebelumnya yang di beritakan media ini, bahwa di Desa Megale telah dilaksanakan kegiatan pembinaan Karang Taruna dengan dihadiri ketua karang taruna Kabupaten Bojonegoro, anggota DPRD, dan Bupati Bojonegoro serta perwakilan dari lima kecamatan dan ketua karang taruna masing-masing Desa.
Namun demikian, Bupati Bojonegoro batal hadir dikarenakan adanya kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. Akan tetapi dalam hal ini diwakilkan oleh Drs Arwan selaku Kepala Dinas Sosial Bojonegoro.
Arwan dikesempatan tersebut mengatakan, sangat mengapresiasi dan menyampaikan rasa trima kasih serta permintaan maaf atas ketidak hadiran Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah. Karena, adanya kegiatan yang tidak bisa di tinggalkan. Pada Rabu (01/12/2021).
Arwan menyebutkan, keterkaitan dengan karang taruna harus dilakukan maping atau pemetaan dan pendataan di setiap perencanaan kegiatan kedepan untuk menuju digitalisasi yang berbasis ekonomi.
“Ini harus membuat map/pemetaan terkait dengan siapa saja yang ada, apa istilahnya memerlukan atau menggali potensi untuk digitalisasi.”ucapnya.
Jadi, sambungnya, digitalisasi secara umum yang berikutnya adalah ekonomi, dan itu haruslah ada gagasan, jangan sampai dikemudian waktu eksekusi mengalami kesulitan.
Lebih lanjut Arwan menjelaskan, Kemudian yang kedua terkait dengan ini. Tadi juga sudah di singgung, bahwa, harapan kedepan karang taruna ini memang punya kemandirian.
“Artinya Bupati sendiri menghendaki adanya koperasi-koperasi karang taruna minimal di tiap kecamatan.”jelasnya.
Disisi lain Arwan juga mengingatkan, setelah nantinya terbentuk koperasi seperti apa yang diharapkan. Jangan sampai Koperasi-koperasi tersebut seperti koperasi yang lain, yang hanya samar-samar terdengar namanya. Dan disitulah tentunya peran karang taruna dibutuhkan untuk menghidupkan dan mengembangkanya.
“Tapi sudahlah nanti ini akan digarap secara simultan. Tapi, ini juga harus ada di Karang Taruna, ini memang harapannya untuk menuju Mandiri.”tuturnya.
Lanjutnya, Arwan menjelaskan, Berikutnya lagi juga bahwa karang taruna bisa berada di mana saja bisa juga berada di mana-mana. Karang Taruna seperti yang disampaikan pak Doni (sapaan akrab) itu kan Marwahnya adalah sosial.
“Sebenarnya karang taruna itu marwahnya sosial. Makanya berada di naungan Dinas Sosial bukan berada di Dinas Pemuda dan Olahraga.”jelas pria yang pernah menjabat sebagai camat di Kedungadem ini.
“Jadi eksistensi dari karang taruna itu kalau misalnya betul-betul dilaksanakan biasanya di bidang sosial. Misalnya, sekarang ini ada bantuan sosial, bagaimana mencari jalan keluar adanya warga masyarakat yang betul-betul tidak mampu tapi akhirnya tidak dapat bantuan. Secara moral karang taruna punya tanggung jawab. Makanya, kalau di dalam penentuan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Suatu misal, karang taruna dengan pilar-pilar sosial yang lain harus terlibat. Hingga nanti, keadilan sosial secara umum bisa terwujud,”tambahnya.
Masih menurut pria yang berdomisili di wilayah Kapas ini, diakuinya, dimasa pandemi yang sekarang ini, karang taruna berperan besar dalam menanggulangi penyebaran virus Corona. secara umum peran serta karang taruna sangat luar biasa terutama di desa-desa.
“Yang jelas di sana karang taruna harus hadir, ini yang barangkali perlu sebuah pemahaman perlu menset. Jadi, jangan sampai lupa di samping kewirausahaan tapi juga sosial yang tinggi dengan disertai manajemen yang bagus”tutup Arwan.
Terpisah H Suraji selaku Kepala Desa Megale saat ditemui awak media ini menyampaikan, harapan besar kepada karang taruna. Semoga dengan adanya pembinaan ini bisa meningkatkan kreatifitas dan pola pikir yang lebih maju.
“Harapan kami, karang taruna bisa lebih maju dan lebih baik. Karang taruna bisa normal. Seperti kita ketahui di masa pandemi Karang Taruna haus kegiatan dan bisa dikatakan vakum.”ungkapnya.
Ditambahkanya, untuk menunjang semua kegiatan karang taruna kedepan, Pemdes Megale menganggarkan 20 juta untuk Kegiatan olah raga di 4 dusun Desa Megale.
Editor : Didik Sap